Berakar puisi, musikalisasi puisi tak seharusnya dijadikan pembanding bagi karya itu sendiri. Dua-duanya —dibaca maupun dilagukan dengan gubahan, sama-sama sulit. Tidak sama dengan membuat lirik dalam musik konvensional, tidak sesederhana menyesuaikan lirik dengan notasi yang sudah ada, imajinasi musik hanya akan lahir jika dapat memahami puisi.

Meditasi

dari kilapnya api aku menari-nari
melingkari asap yang dihembuskan
kudaki cahayamu yang membumbung
dari seluruh kujurku

dari kilapnya api aku berlari-lari
menanggalkan raga sedia kala
bersama debu dan arang, kusapa dirimu
yang tak pernah kukenal kembali

diam-diam dalam malam
diam-diam dalam bathin

terlihat rupaku
penuh luka sebadan
semakin kecil dan hanyut
aku tenggelam olehmu

Puisi: Issayudhi AR

0 komentar:

Penyanyi Sakit Jiwa © 2008. This blog is wearing Sederhana, a free XML Blogger Template adopted from Oh My Grid - WP theme by Thomas Arie
Converted to Blogger by Gre [Template-Godown]